Kambuhnya kanker payudara: penemuan mekanisme resistensi seluler yang penting

Mekanisme resistensi seluler yang menjadi asal mula kekambuhan kanker payudara triple-negatif baru-baru ini ditemukan oleh para ilmuwan dari CNRS, Institut Curie dan Université Paris Cité. Temuan mereka telah dipublikasikan di Cancer Research, jurnal American Association for Cancer Research, pada tanggal 6 November 2025.
Kanker payudara triple-negatif adalah salah satu kanker yang paling agresif dan sulit diobati. Pada awalnya sel tumor dapat memberikan respons yang baik terhadap kombinasi terapi kemoterapi, namun sebagian kecil sel tumor dapat mentoleransi pengobatan ini. Sel-sel yang disebut “bertahan” ini kemudian mampu mereformasi tumor, menyebabkan kanker payudara kambuh pada 20 hingga 30% kasus.
Menurut hasil kerja tim peneliti yang dipimpin oleh tim ilmuwan dari CNRS dan Institut Curie di laboratorium “Dynamique de l'Information Génétique: Bases Fondamentales et Cancer” (CNRS/Institut Curie/Sorbonne Université) 1 dan Département de Recherche Translationnelle di Institut Curie, sel-sel yang “bertahan” berbagi program transkripsi yang sama dari satu pasien ke pasien lainnya, apa pun perawatan yang mereka terima. Para ilmuwan juga telah mengidentifikasi beberapa molekul yang terlibat dalam pengaturan program umum ini yang menentukan gen mana yang aktif atau tidak. Dari molekul-molekul ini, protein FOSL1 memainkan peran sentral sebagai “saklar hidup-mati” untuk resistensi. Berkat adaptasi non-genetik dan reversibel ini, sel dapat mengubah fungsinya dan bertahan dalam pengobatan sebelum menjadi rentan lagi setelahnya.
Hasil ini diperoleh dari percobaan yang dilakukan pada tikus menggunakan biopsi tumor yang dikumpulkan dari delapan pasien di Institut Curie – jumlah yang belum pernah dicapai sebelumnya dalam penelitian jenis ini. Berkat teknologi pengurutan, para ilmuwan dapat menganalisis tumor pada berbagai tahap dan mengidentifikasi mekanisme toleransi sel tumor.
Tantangannya sekarang adalah mengubah hasil-hasil ini menjadi biomarker dan target yang dapat ditindaklanjuti. Penemuan ini merupakan langkah penting menuju pengobatan yang lebih preventif yang mampu mengantisipasi dan menghindari kekambuhan pada jenis kanker paling agresif. Hal ini juga membuka jalan bagi strategi terapi baru yang bertujuan tidak hanya untuk menghilangkan sel-sel tumor tetapi juga mencegah masuknya sel-sel tersebut ke dalam keadaan persisten.
1 Ilmuwan dari Laboratoire Epigénétique et Destin Cellulaire (CNRS/Université Paris Cité) juga berpartisipasi dalam penelitian ini.
Karakterisasi Sel Persister yang Toleran Obat pada Kanker Payudara Triple-Negatif Mengidentifikasi Program Persistensi Bersama di Seluruh Perawatan dan Pasien. Lea Baudre, Gregoire Jouault, Pacome Prompsy, Melissa Saichi, Sarah Gastineau, Christophe Huret, Laura Sourd, Ahmed Dahmani, Elodie Montaudon, Florent Dingli, Damarys Loew, Elisabetta Marangoni, Justine Marsolier dan Céline Vallot. Cancer Research, jurnal American Association for Cancer Research, 6 November 2025.



