Berita

ICE akan mendeportasi pemimpin komunitas Muslim Dallas Marwan Marouf

(RNS) — Seorang hakim imigrasi federal memutuskan untuk mendeportasi Marwan Marouf, seorang pemimpin komunitas Muslim Dallas yang ditangkap oleh agen Imigrasi dan Bea Cukai AS pada akhir September. Pria berusia 54 tahun, yang telah tinggal di AS selama 30 tahun, dapat dideportasi ke Yordania dalam dua minggu ke depan, kata jaksa kepada pengadilan pada Kamis (20 November).

Marouf, yang ditahan di pusat penahanan Bluebonnet di Anson, Texas, hadir pada sidang virtual tanpa memberikan kesaksian karena mengkhawatirkan kesehatannya, kata pengacaranya.

Lahir di Kuwait, Marouf adalah warga negara Yordania keturunan Palestina. Dia ditangkap dalam perjalanan ke tempat kerja oleh agen ICE pada 22 September, setelah kartu hijaunya ditolak karena sumbangannya di masa lalu ke Holy Land Foundation, sebuah badan amal Muslim yang sudah tidak beroperasi lagi dan para pemimpinnya dihukum karena memiliki hubungan dengan Hamas. Itu ditutup pada tahun 2001.

Dalam sidang terakhir, Hakim Imigrasi Abdias Tida menolak permintaan Marouf untuk keluar secara sukarela, yang akan memungkinkan dia meninggalkan negara tersebut dengan syaratnya sendiri dan memiliki lebih banyak pilihan untuk kembali ke AS secara sah.

Marouf tidak akan mengajukan banding atas keputusan tersebut, kata pengacaranya, Marium Uddin, direktur hukum Muslim Legal Fund of America, kepada pengadilan. Dia menerima bahwa dia harus meninggalkan AS, yang merupakan buah dari doa dan refleksi spiritual yang panjang, katanya.

Dia menerima keputusan tersebut “bukan sebagai pengakuan atas kesalahan apa pun, tetapi sebagai keputusan yang lahir dari keadaan mustahil yang dipaksakan oleh sistem yang telah mengecewakannya di setiap kesempatan,” tulis Uddin dalam sebuah pernyataan melalui email kepada Religion News Service. “Sangat mudah untuk mengatakan Marwan telah kehilangan Amerika. Namun kenyataannya justru sebaliknya: Amerika telah kehilangan Marwan, dan dengan melakukan hal tersebut, mereka telah kehilangan sebagian dari janjinya sendiri.”

Tricia McLaughlin, asisten sekretaris di Departemen Keamanan Dalam Negeri, yang membawahi ICE, membenarkan bahwa Marouf tidak diberi kartu hijau karena keterlibatannya dengan Holy Land Foundation.

“Kartu hijau adalah hak istimewa, bukan hak,” kata pernyataan email McLaughlin. “Jika Anda mendorong propaganda Hamas, mendukung organisasi teroris, dan melakukan tindakan anti-Amerika lainnya, Anda akan menghadapi konsekuensinya.”




Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button