Israel melancarkan serangan ke Gaza sebagai ujian lebih lanjut atas gencatan senjata yang rapuh

Israel mengatakan pihaknya mulai menyerang sasaran Hamas di Gaza, yang dilaporkan menewaskan sedikitnya sembilan orang, setelah apa yang mereka sebut sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata”.
Otoritas kesehatan setempat di Gaza mengatakan ada tiga serangan udara terpisah, satu serangan menghantam mobil di lingkungan padat penduduk Rimal di Kota Gaza, menewaskan lima orang dan melukai beberapa lainnya.
Tak lama setelah serangan terhadap mobil tersebut, angkatan udara Israel menyerang dua sasaran lagi di Jalur Gaza tengah, kata petugas medis.
Mereka mengatakan sedikitnya empat orang tewas ketika dua rumah dihantam di kota Deir Al-Balah dan kamp Nuseirat.
Militer Israel mengatakan telah terjadi “pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata”.
Mereka mengklaim seorang pria bersenjata telah menyeberang ke wilayah yang dikuasai Israel setelah mengeksploitasi “jalan kemanusiaan di daerah yang dilalui bantuan kemanusiaan untuk memasuki Gaza selatan”.
Seorang pejabat Hamas menolak tuduhan militer Israel dan menyebutnya sebagai “alasan untuk membunuh” yang tidak berdasar, dan menambahkan bahwa kelompok Palestina berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata.
Serangan udara Israel adalah ujian lebih lanjut dari gencatan senjata yang rapuh dengan Hamas, yang telah dilaksanakan sejak 10 Oktober setelah perang Gaza selama dua tahun.
Israel menarik kembali pasukannya, dan aliran bantuan ke wilayah tersebut meningkat. Namun kekerasan belum sepenuhnya berhenti.
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel telah menewaskan 316 orang dalam serangan di Gaza sejak gencatan senjata.
Sementara itu, Israel mengatakan tiga tentaranya tewas sejak gencatan senjata dimulai dan pihaknya telah menyerang sejumlah militan.
Berita terhangat ini sedang diperbarui dan rincian lebih lanjut akan segera dipublikasikan.
Silakan segarkan halaman untuk versi terbaru.
Anda dapat menerima peringatan berita terkini di ponsel cerdas atau tablet melalui Aplikasi Sky News. Anda juga bisa ikuti kami di WhatsApp dan berlangganan kami saluran YouTube untuk mengikuti berita terbaru.



