Guinea-Bissau, dilanda kudeta, memberikan suara dalam pemilihan presiden yang kontroversial

Presiden Umaro Sissoco Embalo menginginkan masa jabatan kedua dan ditantang oleh kandidat yang relatif tidak dikenal yang didukung oleh mantan perdana menteri.
Diterbitkan Pada 23 November 2025
Tempat pemungutan suara telah dibuka di Guinea-Bissau, tempat pemerintahannya berulang kali dilanda upaya kudeta dan tempat Presiden Umaro Sissoco Embalo berupaya mendapatkan masa jabatan kedua yang jarang terjadi di tengah reaksi keras dari pihak oposisi.
Ratusan ribu orang diperkirakan akan memberikan suaranya pada hari Minggu ketika negara Afrika Barat tersebut menghadapi pemilu yang menantang di wilayah dimana pemerintahan sipil telah dirusak oleh penguasa militer yang mengambil alih kekuasaan dengan kekerasan selama beberapa tahun terakhir.
Cerita yang Direkomendasikan
daftar 4 itemakhir daftar
Pemenangnya membutuhkan lebih dari 50 persen suara, atau akan ada pemilu putaran kedua. Hampir setengah dari 2,2 juta penduduk negara itu terdaftar sebagai pemilih.
Ada 12 kandidat, namun persaingan utama diyakini akan terjadi antara presiden dan Fernando Dias da Costa, pria berusia 47 tahun yang kurang dikenal dan didukung oleh mantan Perdana Menteri Domingos Simoes Pereira.
Pereira, yang merupakan runner-up pemilu presiden tahun 2019, memimpin Partai Afrika untuk Kemerdekaan Guinea dan Tanjung Verde, namun politisi tersebut dan partai oposisi utama dilarang ambil bagian dalam pemilu hari Minggu.
Embalo, 53, adalah mantan jenderal angkatan darat yang menjabat sebagai presiden sejak Februari 2020. Ia juga menjabat perdana menteri antara November 2016 dan Januari 2018.
Pihak oposisi yang dilarang menyatakan bahwa masa jabatan Embalo seharusnya berakhir awal tahun ini, dan Mahkamah Agung sebelumnya memutuskan bahwa masa jabatan tersebut harus berlangsung hingga awal September. Pemilu ditunda hingga November.
Embalo membubarkan parlemen, yang didominasi oleh tokoh oposisi dalam pemilihan legislatif yang diadakan pada tahun 2019 dan 2023, dan tidak mengizinkan parlemen untuk bersidang sejak Desember 2023.
Dia berjanji antara lain akan mengembangkan infrastruktur negara kecil itu dan memodernisasi bandara utamanya.
Namun Guinea-Bissau tetap menjadi salah satu negara termiskin di dunia, dengan separuh penduduknya dianggap miskin, menurut Bank Dunia.
Negara ini telah mengalami banyak kudeta dan percobaan kudeta sejak kemerdekaannya dari Portugal lebih dari 50 tahun lalu.
Setidaknya ada dua upaya sejak Embalo mengambil alih kekuasaan. Yang terbaru terjadi pada akhir Oktober, ketika tentara negara tersebut mengumumkan bahwa sekelompok perwira militer telah ditangkap karena diduga merencanakan kudeta.


