Satu hal penting memisahkan jalan -jalan panjang dari Hunger Games

Amerika memiliki hubungan yang aneh dengan cinta, sering secara eksklusif memesan kata untuk hubungan romantis dan tidak ada yang lain. Hubungan antara anak laki -laki di “The Long Walk” adalah inti emosional dari cerita, mengungkapkan sumur hubungan manusia yang selalu tersedia dalam menghadapi fasisme. Dengan setiap langkah mereka maju menuju kematian tertentu di bawah rezim yang menindas, ikatan mereka yang cepat menempa – persahabatan, berbagi kenangan, dan saat -saat belas kasih – ada dalam kesembronoan yang jelas bagi sistem yang tidak manusiawi yang memaksa mereka ke dalam situasi di tempat pertama. Seperti yang saya jelaskan Hubungan antara Ray dan Pete dalam ulasan saya“Cinta mereka, apakah platonis, romantis, atau sesuatu yang mustahil untuk dipahami kecuali dalam keadaan berjalan, adalah darah kehidupan dari seluruh film. Setiap percakapan antara pasangan itu terpaku, dengan keputusasaan yang tenang dalam setiap pandangan, setiap langkah bersamaan dengan tandem.”
Dapat dikatakan bahwa ini adalah daya tarik yang sama dari “The Hunger Games,” karena pengamat dengan cepat terikat pada Katniss (Jennifer Lawrence) dan Peeta (Josh Hutcherson), tetapi Ray dan Pete berbeda. Pete hanya mengenal Ray untuk sementara waktu sebelum dia dengan terkenal mengatakan kepadanya, “Pergilah menari denganku seperti ini selamanya, Garraty, dan aku tidak akan pernah lelah. Kita akan mengikis sepatu kita di bintang -bintang dan menggantung terbalik dari bulan.” Ikatan intim mereka langsung karena mereka berdua tahu mereka hanya akan memiliki satu sama lain selama beberapa hari, dan tidak ada waktu untuk menyia -nyiakan untuk digantung pada gangguan yang tidak penting. Yang penting adalah saat -saat yang tersisa, dan bagaimana mereka memilih untuk menghabiskan bersama.
Dan hal yang sama dapat dikatakan untuk setiap hubungan yang dibagikan oleh semua pejalan kaki, semua terlibat dalam tindakan perlawanan yang tenang setiap kali mereka membantu berjalan sedikit lagi sedikit lebih jauh. Sebagai drama berperingkat-R, “The Long Walk” tidak menahan gambaran grafis kematian mereka, memvalidasi tragedi nyata yang begitu patuh, karena video genosida yang sedang berlangsung selalu hanya gulir garis waktu. Ketika tidak ada garis finish untuk dilintasi, menonton orang asing saling membantu, bahkan jika mereka tahu hanya satu dari mereka yang akan keluar hidup -hidup, menjadi simbol penolakan yang kuat.
Bukan kekuatan, kepatuhan, atau “menang” yang membawa kita ke depan, karena hidup adalah pertempuran yang tidak bisa “dimenangkan.” Kemampuan kita untuk merasakan, terhubung, dan berdiri bersama melawan kekejaman adalah yang benar -benar penting, bahkan jika itu hanya untuk waktu yang singkat.
“The Long Walk” sekarang diputar di bioskop di mana -mana.