Globalisasi antisemitisme: Kebencian yang dulunya tersembunyi di balik permukaan, kini membentuk realitas baru yang meresahkan

Di Paris, London, Berlin, dan sekitarnya, arus antisemitisme yang telah lama membara, muncul di siang hari bolong. Dalam minggu-minggu dan bulan-bulan setelah tanggal 7 Oktober, serangan paling mematikan dalam sejarah Israel, komunitas Yahudi di Perancis dan seluruh Eropa terbangun dengan kenyataan baru yang meresahkan. Jumlah tindakan antisemitisme di Prancis meledak: lebih dari 1.000 tindakan tercatat hanya dalam beberapa minggu setelah tanggal 7 Oktober, dan pada akhir tahun totalnya melonjak menjadi 1.676, empat kali lipat angka pada tahun 2022. Kini, peningkatan kekerasan dan intimidasi ini hanyalah sebagian dari cerita yang ada. Pergeseran yang lebih besar sedang terjadi, dalam cara politik mengabaikan tanggung jawab, dan dalam cara banyak orang Yahudi Perancis kini merasa terancam dan lebih terisolasi dari sebelumnya, di sebuah republik yang berkomitmen pada liberté, égalité, fraternité. Delano D'Souza dengan senang hati menyambut Simone Rodan‑Benzaquen, Direktur Komite Yahudi Amerika (AJC) di Paris, yang menggambarkan momen perpecahan tersebut: “Seolah-olah pada tanggal 7 Oktober, antisemitisme mendasar yang tersembunyi di bawah permukaan meledak.” Ini adalah kisah tentang bagaimana kebencian melampaui batas, bagaimana keheningan menjadi keterlibatan, dan bagaimana masyarakat demokratis mengecewakan komunitasnya ketika perkataan tidak diikuti dengan perbuatan.
Source