Dari Sanctuary to Courtroom: Imigrasi dan Kebebasan Beragama dengan Pakar Hukum Elizabeth Reiner Platt

Minggu ini, tuan rumah Pendeta Paul Brandeis Raushenbush senang wawancara Elizabeth Reiner Plattpikiran cemerlang yang memimpin Proyek Hukum, Hak, dan Agama. Mereka menyelam jauh ke dalam laporannya yang baru diterbitkan, Kebebasan dan Imigrasi Agama: Analisis Hukum Klaim Masa Lalu dan Masa Depan.
Terlepas dari retorika pemerintahan tentang melindungi kebebasan beragama, kebijakan imigrasi mereka yang sebenarnya telah secara langsung menyerang komunitas agama. Paul dan Liz membahas pencabutan kebijakan “lokasi sensitif”, yang sebelumnya dilindungi tempat -tempat seperti rumah ibadah dari tindakan penegakan es. Ini memiliki dampak langsung pada orang -orang beriman dengan perasaan aman untuk mempraktikkan agama mereka dalam komunitas. Para pemimpin iman seperti Uskup Marion Budde telah ditargetkan untuk permohonan sederhana mereka yang konsisten dengan ajaran Injil. Pemerintahan ini bahkan telah mengejar uskup Katolik karena hanya merawat para pengungsi dan imigran.
Komunitas iman telah lama menjadi pusat gerakan keadilan imigrasi, dari gerakan suaka tahun 1980 -an hingga organisasi seperti HIAS, yang dimulai dengan membantu orang -orang Yahudi yang dianiaya selama tahun 1880 -an dan sekarang mendukung para pengungsi dari semua agama. Mereka mengeksplorasi pertanyaan apakah kebebasan beragama diterapkan secara setara pada semua agama atau hanya sepotong sempit hak Kristen. Ini adalah poin penting dalam memahami implikasi yang lebih luas dari klaim kebebasan beragama. Ada peningkatan taktik litigasi yang mengandalkan interpretasi yang luas dari kebebasan beragama yang diciptakan di bawah Pengadilan Roberts. Paul dan Liz mendiskusikan kasus -kasus seperti Cakeshop Karya Masterpiece dan bagaimana preseden ini berpotongan dengan konteks imigrasi.
Elizabeth Reiner Platt telah memimpin Proyek Hukum, Hak & Agama sejak 2015. Publikasinya telah memasukkan laporan tersebut, “Iman siapa? Perjuangan untuk kebebasan beragama di luar hak Kristen ”, Yang sangat relevan hari ini. Liz adalah seorang sarjana dan advokat yang terlatih secara hukum yang memimpin upaya untuk membingkai ulang kebebasan beragama di AS, terutama dalam kaitannya dengan keadilan gender, hak -hak reproduksi, dan kesetaraan rasial. Baru bulan lalu, proyek hukum, hak & agama pindah dari Columbia Law School ke Union Theological Seminary di New York, dan minggu ini menerbitkan laporan komprehensif terbaru Liz, berjudul Kebebasan & Imigrasi Agama: Analisis Hukum Klaim Masa Lalu dan Masa Depan.
Jika Anda menikmati episode ini, silakan pertimbangkan untuk membaginya dengan teman dan keluarga Anda. Dukungan Anda membantu kami melanjutkan percakapan penting ini!