Berita

Jejak radiasi ditemukan di peternakan setelah makanan tercemar Cesium terdeteksi di AS

Jakarta — Pihak berwenang Indonesia menemukan jejak radioaktivitas di sebuah perkebunan cengkeh di pulau Sumatra, kata juru bicara pemerintah pada hari Selasa, ketika Jakarta memperluas penyelidikan yang diluncurkan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mendeteksi kontaminasi Cesium-137 pada rempah-rempah dari Indonesia.

Itu FDA baru-baru ini mengatakan pihaknya telah mendeteksi keberadaan Cesium-137 dalam sampel cengkeh dari PT Natural Java Spice selama penyaringan setelah isotop radioaktif tersebut juga terdeteksi pada bulan Agustus pada sampel udang beku dari Indonesia.

Pemerintah Indonesia kemudian melakukan penyelidikan, dengan tim inspeksi dikirim ke fasilitas pengolahan dan peternakan di pulau Jawa dan peternakan lain di Sumatera, kata juru bicara satuan tugas Bara Hasibuan kepada AFP, Selasa.

Dia mengatakan tim hanya menemukan jejak radioaktivitas di perkebunan cengkeh di Lampung, Sumatera, tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut, dan menambahkan bahwa pemerintah telah melarang pertanian tersebut menjual cengkehnya sebagai tindakan pencegahan.

“Sampai ada temuan konklusif, kami meminta agar cengkeh dari perkebunan tersebut tidak dijual,” kata Bara seraya menambahkan bahwa Badan Pengatur Tenaga Nuklir (Bapeten) sedang menguji sampel dari perkebunan tersebut. “Harus diketahui sumbernya, kok cengkeh di sana terkontaminasi.”

Temuan ini muncul setelah pihak berwenang mendeteksi jejak Cesium-137 di setidaknya 22 fasilitas di kawasan industri Cikande, sekitar 35 mil sebelah barat Jakarta.

Stiker peringatan “Bahaya Radiasi” terlihat di dinding kios di sebelah Kawasan Industri Modern Cikande, tempat terdeteksinya isotop radioaktif Cesium-137, di Sukatani, provinsi Banten, Indonesia, 13 Oktober 2025.

YASUYOSHI CHIBA/AFP/Getty


Pemerintah telah memperketat pembatasan di wilayah tersebut dan telah melakukan pemeriksaan kendaraan untuk mengetahui potensi kontaminasi.

Pemerintah juga telah menangguhkan impor besi tua dan baja, yang dilaporkan menjadi sumber kontaminasi, hingga sistem pemantauan bahan radioaktif “diperkuat sepenuhnya”, kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dalam sebuah unggahan Instagram.

FDA telah melarang produk dari kedua perusahaan Indonesia tersebut sampai mereka dapat menunjukkan bahwa produk tersebut telah menyelesaikan masalah yang memungkinkan terjadinya kontaminasi, kata badan tersebut.

Badan tersebut juga mengatakan udang dan rempah-rempah dari daerah tertentu di Indonesia akan memerlukan sertifikasi impor mulai akhir Oktober, berdasarkan risiko potensi kontaminasi Cesium-137.

“Ini merupakan penggunaan pertama otoritas Kongres untuk mengatasi masalah keamanan pangan yang sedang berlangsung sambil menjaga arus perdagangan untuk produk-produk yang aman,” kata FDA dalam pernyataannya seminggu yang lalu.

FDA mengeluarkan penarikan kembali pada bulan Agustus setelah isotop radioaktif terdeteksi pada udang yang diekspor oleh perusahaan PT Bahari Makmur Sejati. Badan tersebut mengatakan paparan jangka panjang terhadap Cesium-137 dalam dosis rendah sekalipun dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker.

Isotop radioaktif, yang dihasilkan melalui reaksi nuklir, digunakan dalam berbagai aplikasi industri, medis, dan penelitian.

Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button