Kronologi Kecelakaan Tragis yang Bikin Pangeran Al-Waleed Koma 20 Tahun, Ini Profil Sleeping Prince

Senin, 21 Juli 2025 – 00:40 WIB
Riyadh, Viva – Dunia berduka atas kepergian Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud, sosok yang dijuluki “Sleeping Prince” karena menghabiskan dua dekade alias 20 tahun dalam kondisi koma.
Baca juga:
Profil Pangeran Al-Waleed, Sleeping Prince yang Meninggal Dunia usai Koma 20 Tahun
Kematian pangeran berusia 36 tahun ini bukan hanya menjadi kabar duka bagi keluarga Kerajaan Arab Saudi, tapi juga menyentuh hati publik internasional yang selama ini mengikuti kisah harunya.
Al-Waleed mengalami kecelakaan tragis di London pada tahun 2005 saat usianya baru 15 tahun. Sejak itu, ia tak pernah benar-benar bangun. Namun perjuangan dan cinta keluarganya, terutama sang ayah Pangeran Khaled bin Talal, menjadi simbol harapan dan keteguhan yang tak luntur oleh waktu.
Baca juga:
Penyebab ‘Sleeping Prince’ Arab Saudi Al-Waleed Koma 20 Tahun hingga Meninggal Dunia
Kronologi Awal: Kecelakaan yang Mengubah Segalanya
Dilansir Daily Mail, kecelakaan yang menimpa Pangeran Al-Waleed terjadi saat dirinya menempuh pendidikan militer di London. Mobil yang dikendarainya mengalami insiden fatal hingga menyebabkan cedera otak parah dan pendarahan internal.
Baca juga:
Innalillahi, Pangeran Arab Al-Waleed Meninggal Dunia Usai Koma 20 Tahun
Kondisinya langsung kritis, dan sejak itu ia menjalani perawatan intensif di King Abdulaziz Medical City, Riyadh, Arab Saudi.
Kecelakaan tersebut membuatnya masuk dalam kondisi koma vegetatif selama lebih dari 20 tahun. Sepanjang masa itu, Al-Waleed bergantung pada alat bantu napas dan makanan.
Tim medis terbaik, termasuk dari Amerika Serikat dan Spanyol, telah dikerahkan. Namun tak satu pun mampu membangunkannya secara penuh dari “tidur panjang” itu.
Detik-detik yang Menggugah Harapan
Meskipun berada dalam kondisi koma, pada 2019 dan 2020 sempat muncul harapan ketika sebuah video memperlihatkan respons dari tubuh Al-Waleed. Dalam video tersebut, seorang wanita menyapa dengan lembut:
“Hai, Didi, halo, halo, coba kulihat, hai…”
Secara mengejutkan, Pangeran Al-Waleed menggoyangkan jarinya sebagai bentuk respons. Ia bahkan terlihat berusaha mengangkat tangannya dari tempat tidur ketika diminta.
Namun, harapan itu tak bertahan lama. Kondisinya tetap kritis hingga akhirnya ia dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu, 19 Juli 2025.
Sosok Sang Ayah: Penjaga Harapan di Tengah Ketidakpastian
Ayah Al-Waleed, Pangeran Khaled bin Talal, dikenal sebagai figur yang tak pernah menyerah. Ia menolak berbagai rekomendasi medis untuk menghentikan bantuan hidup bagi putranya, dengan keyakinan kuat bahwa hanya Tuhan yang berhak menentukan hidup dan mati.
Pangeran Arab Saudi, Al-Waleed alami koma sejak 2005
“Dengan hati yang tulus dari kehendak dan dekrit Allah, dan dengan kesedihan dan kesedihan yang mendalam, kami meratapi putra kami yang terkasih: Pangeran al-Waleed bin Khaled Talal Bin Abdulaziz al Saud, semoga Allah memberkatinya, yang meninggal hari ini,” tulis Khaled dalam superioritasnya di X.
Duka Nasional dan Pemakaman Sang Pangeran
Kepergian Sleeping Prince mengguncang Arab Saudi. Pemerintah menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari sebagai penghormatan terakhir. Prosesi pemakaman digelar pada Minggu, 20 Juli 2025. Untuk pria, salat jenazah dilakukan di Masjid Imam Turki bin Abdullah, sementara untuk wanita, penghormatan terakhir berlangsung di Rumah Sakit King Faisal.
Sebelum kepergiannya, bibinya, Putri Rima binti Talal, sempat membagikan foto masa kecil Al-Waleed di media sosial. Foto yang dibagikan dengan caption haru itu kini menjadi salam perpisahan terakhir yang begitu menyentuh.
Lebih dari Seorang Pangeran
Al-Waleed bin Khaled bukan hanya cucu pendiri Arab Saudi, Raja Abdulaziz Al Saud, dan keponakan dari miliarder Pangeran Al-Waleed bin Talal. Ia adalah simbol kemanusiaan. Kisahnya mengingatkan publik bahwa cinta, harapan, dan keyakinan bisa bertahan bahkan dalam situasi paling gelap sekalipun.
Selama 20 tahun terakhir, Sleeping Prince telah menjadi pengingat kekuatan doa dan kekuatan keluarga dalam kehidupan orang yang dicintai. Sekarang, setelah perjuangan yang panjang, ia telah kembali ke Sang Pencipta. Tapi kenangan itu akan tetap hidup di hati mereka yang menyukainya.
Halaman Selanjutnya
Meskipun berada dalam kondisi koma, pada 2019 dan 2020 sempat muncul harapan ketika sebuah video memperlihatkan respons dari tubuh Al-Waleed. Dalam video tersebut, seorang wanita menyapa dengan lembut: