Berita

Kultus, kuburan massal, 'pertemuan dengan Yesus': Di Kenya, kebebasan beribadah mendapat pengawasan ketat


Pada bulan April 2023, pembela hak asasi manusia Kenya menemukan aliran sesat yang mematikan di hutan Shakahola. Mereka menggali lebih dari 400 jenazah dari kuburan massal. Pendeta dari Good News International Ministries, Paul Mackenzie, telah meyakinkan para pengikutnya bahwa dengan membuat diri mereka kelaparan sampai mati, mereka akan bertemu dengan Yesus sebelum kiamat melanda bumi. Di Kenya, terdapat kebebasan beragama sepenuhnya – siapa pun dapat berdakwah sesuai keinginannya. Namun dalam kasus ini, konsekuensinya sangat buruk. Saat ini sedang dilakukan uji coba. Bastien Renouil dari FRANCE 24 melaporkan.

Source

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button