Lusinan ditakuti terjebak setelah bangunan sekolah runtuh

Lusinan siswa ditakuti dimakamkan di bawah puing -puing gedung sekolah yang runtuh di Indonesia.
Penyelamat masih bekerja untuk bebas dari para penyintas di dini hari Selasa pagi, lebih dari 12 jam setelah insiden itu, dengan satu kematian sejauh ini dikonfirmasi.
Korban adalah anak laki-laki berusia 13 tahun.
Ada puluhan cedera yang dilaporkan, dengan 99 anak muda dibawa ke rumah sakit setempat, dan 65 dianggap masih berada di bawah puing -puing – kebanyakan anak laki -laki berusia antara 12 dan 17.
Jumlah orang mati diperkirakan akan meningkat. Beberapa dari mereka yang terluka dalam kondisi kritis.
Bangunan ini adalah bagian dari sekolah asrama Islam Al Khoziny di kota Jawa Timur di Sidoarjo. Orang tua siswa berkumpul di luar, dengan papan pengumuman mengatur daftar nama -nama mereka yang masih hilang.
Baca lebih lanjut dari Sky News:
Kepala Militer AS berkumpul untuk KTT
Starmer untuk membuat pengumuman NHS utama
Seorang petugas pencarian dan penyelamat, Nanang Sigit, mengatakan: “Kami telah menjalankan oksigen dan air untuk mereka yang masih terjebak di bawah puing -puing dan menjaga mereka tetap hidup sementara kami bekerja keras untuk mengeluarkannya.”
Dia adalah satu dari beberapa ratus penyelamat yang terlibat dalam operasi, bersama petugas polisi dan personel darurat lainnya.
Juru bicara kepolisian Jules Abraham Abast mengatakan para siswa telah mengambil bagian dalam doa sore di gedung itu. Itu sedang mengalami ekspansi yang tidak sah ketika runtuh, tambahnya.
“Fondasi bangunan tua tampaknya tidak dapat mendukung dua lantai beton dan runtuh selama proses penuangan,” katanya.