Berita

Prabowo Singgung Fenomena Orang 'Sok Tahu' di Media Sosial

Senin, 21 Juli 2025 – 09:18 WIB

Sendirian, hidup – Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti maraknya fenomena masyarakat yang merasa paling tahu segalanya, terutama dalam menyikapi isu politik dan pemerintahan yang kerap menjadi perbincangan liar di media sosial.

Baca juga:

Prabowo Singgung ‘Serakahnomics’ yang Buat Negara Rugi Rp 100 Triliun per Tahun

Dalam agenda penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025, di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu malam, Kepala Negara menyebut kecenderungan ini tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lain.

“Karena sekarang ada fenomena tidak hanya di Indonesia, saya keliling di mana mereka juga cerita sekarang banyak orang-orang yang merasa dirinya pintar,” katanya.

Baca juga:

Prabowo Cerita Grace Natalie Hampir Jadi Kader Gerindra

Presiden RI Prabowo Subianto di Kongres PSI

Foto:

  • Muchlis Jr – Biro Pers Sekretariat Presiden

Menurut Presiden, kini banyak orang yang mengangkat dirinya sebagai “yang paling pintar”, sering kali mengomentari segala hal tanpa dasar argumen yang kuat.

Baca juga:

Prabowo Ungkap 8 Sifat Pemimpin, Termasuk Harus Siap Dimaki dan Difitnah

Ia pun mengaku kerap memantau media sosial dan podcast yang membahas dirinya, bahkan tak jarang dibuat terheran karena orang lain seolah lebih memahami pemikiran Presiden Prabowo dibanding dirinya sendiri.

“Mereka lebih tahu dari saya,” ujar Presiden.

Ia mencontohkan spekulasi yang sering muncul, seperti tudingan renggangnya hubungan dirinya dengan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) atau komentar publik atas pujiannya terhadap gajah yang kini menjadi logo anyar PSI.

Meski menganggap hal itu sebagai bagian dari dinamika demokrasi, Kepala Negara tetap mengingatkan akan bahaya penyalahgunaan teknologi informasi, khususnya dalam penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan berita bohong (Berita palsu).

Ini mengevaluasi pentingnya mempertahankan komunikasi terbuka di masyarakat. “Kita tidak bisa malas untuk berkomunikasi, untuk berbicara,” katanya.

Ia pun menegaskan bahwa dirinya dan Presiden Jokowi lebih memilih untuk terus bekerja ketimbang sibuk berpidato.

“Kadang-kadang, kita sebutin orang-orang seperti saya, orang-orang seperti Pak Jokowi ini kita mau kerja sebenarnya, kita tidak terlalu mau pidato-pidato,” katanya. (Ant)

Halaman Selanjutnya

Ia mencontohkan spekulasi yang sering muncul, seperti tudingan renggangnya hubungan dirinya dengan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) atau komentar publik atas pujiannya terhadap gajah yang kini menjadi logo anyar PSI.

Halaman Selanjutnya



Sumber

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button