Berita

Melampaui Politik Identitas: Metode Mamdani di New York

.image-caption { tampilan: tidak ada; } .pod-stream-buttons { tampilan: fleksibel; justify-content: tengah; margin-bawah: 1,5rem; } .post-thumbnail { tampilan: tidak ada; } .stream-button { fleksibel: 1 1; margin-kanan: 0,5rem; } .stream-button:anak terakhir { margin-kanan: 0; } .stream-button a { ​​display: flex; } Objek .stream-button, .stream-button img { lebar: 100%; tinggi: 100%; } .wp-remixd-voice-wrapper { tampilan: tidak ada !penting; }

Bagaimana keyakinan, kepercayaan, dan kebijakan membangun koalisi pemenang di New York.

Dalam episode Complexified kali ini, Amanda Henderson mengeksplorasi kisah Zoran Mamdani, walikota Muslim pertama yang terpilih di Kota New York—seorang politisi yang mengubah identitas menjadi empati dan keyakinan menjadi kefasihan. Reporter RNS Fiona André dan Ulaa Kuziez bergabung untuk mengungkap bagaimana Mamdani membangun koalisi multi-agama dan multietnis yang membentang dari masjid, gereja, hingga toko ayam goreng di seluruh Queens. Mereka menelusuri bagaimana kampanyenya menolak untuk menyembunyikan identitas Muslimnya namun menolak untuk didefinisikan berdasarkan identitas tersebut, dan lebih berfokus pada sewa, pengasuhan anak, dan transportasi umum—masalah sehari-hari yang menyatukan sebuah kota. Dalam artikel ini, mereka mengkaji bagaimana Mamdani menghadapi Islamofobia secara langsung, berbicara secara gamblang tentang rasa memiliki, dan mengapa kemenangannya terasa seperti babak baru dalam politik Amerika—yang tidak didasarkan pada kinerja dan lebih pada kepercayaan.

Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button