Berita

Afghanistan mendapatkan internet kembali setelah shutdown web Taliban yang tidak dapat dijelaskan

Layanan Internet di Afganistan Kembali online Rabu, memulihkan komunikasi vital dan konektivitas web untuk penduduk dua hari setelah Pemerintah Taliban memblokir akses web secara nasional tanpa penjelasan.

CBS News memverifikasi bahwa layanan internet dipulihkan pada hari Rabu dengan terlibat langsung dengan selusin orang di seluruh negeri.

Taliban belum memberikan penjelasan resmi untuk shutdown internet yang berlangsung lebih dari 48 jam, hampir melumpuhkan negara itu ketika komunikasi digital dinonaktifkan, penerbangan dihentikan ketika sistem kontrol lalu lintas udara berjalan offline dan layanan perbankan tidak dapat diakses.

Afghanistan-Internet

Seorang karyawan dari agen perjalanan Afghanistan berjalan melewati kantor -kantor di tengah pemadaman telekomunikasi nasional di Kabul, 30 September 2025.

Wakil Kohsar/AFP/Getty


Penutupan datang beberapa minggu setelah pemerintah Taliban mulai mematikan akses internet berkecepatan tinggi di beberapa provinsi, dengan mengatakan itu mengambil tindakan “untuk mencegah kegiatan tidak bermoral” atas perintah pemimpin tertinggi kelompok Hibatullah Akhundzada.

Sumber di dalam Afghanistan, menggunakan koneksi satelit Starlink untuk mengakses komunikasi berbasis web, mengatakan kepada CBS News pada hari Selasa bahwa ada desas-desus bahwa Taliban akan memulihkan setidaknya layanan data 2G dasar kepada pengguna seluler, tetapi pemulihan yang lebih kuat dari setidaknya 4G jaringan yang terlihat pada hari Rabu datang sebagai kejutan.

CBS News tidak dapat menjangkau pejabat Taliban di Kabul pada hari Rabu untuk mengomentari penutupan, atau pemulihan layanan internet.

Misi Bantuan PBB di Afghanistan mengatakan Selasa bahwa pemadaman itu berisiko merugikan rakyat Afghanistan, mengancam stabilitas ekonomi dan memperburuk krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di negara itu. Itu meminta Taliban untuk segera mengembalikan internet.

AS dan sebagian besar negara -negara Barat lainnya telah menolak untuk mengakui Taliban sebagai pemerintahan yang sah Afghanistan sejak kelompok itu mengambil kendali atas negara itu pada tahun 2021, mengikuti penarikan militer AS yang kacau.

Sejak itu, Taliban telah secara dramatis mengembalikan hak -hak perempuan dan anak perempuan, yang ditahan jurnalis, dan menindak perbedaan pendapat publik.

Afghanistan menghadapi salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia, menurut Human Rights Watch, diperburuk oleh pemotongan bantuan pemerintah donor dan pengembalian 1,9 juta Pengungsi diusir dari Iran dan Pakistan. Afghanistan juga masih pulih dari a Gempa bumi yang menghancurkan Itu menewaskan hampir 3.000 orang awal bulan ini.

berkontribusi pada laporan ini.

Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button