Berita

Petugas Pejabat Tepi Barat Israel OK, mengatakannya "penguburan" Ide Negara Bagian Palestina

Menteri Keuangan Jauh Israel mengumumkan persetujuan pada hari Kamis tentang pembangunan penyelesaian yang kontroversial di Tepi Barat yang diduduki Israel yang dikhawatirkan oleh orang-orang Palestina dan kelompok-kelompok hak-hak akan membatalkan rencana untuk negara Palestina di masa depan dengan secara efektif memotong Tepi Barat menjadi dua bagian terpisah.

Pengumuman itu datang sebagai Beberapa sekutu AS utama telah mengumumkan berencana untuk mengenali negara Palestina pada bulan September.

“Kenyataan ini akhirnya mengubur gagasan negara Palestina, karena tidak ada yang bisa dikenali dan tidak ada yang bisa diakui,” kata Menteri Keuangan Bezalel Smotrich. “Siapa pun di dunia yang mencoba hari ini untuk mengenali negara Palestina – akan menerima jawaban dari kami di tanah.”

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menampilkan peta daerah di dekat pemukiman Maale Adumim, sebuah koridor tanah yang dikenal sebagai E1, di luar Yerusalem di Tepi Barat yang diduduki, pada 14 Agustus 2025.

Menahem Kahana / AFP via Getty Images


Pengembangan di E1, sebidang tanah terbuka di sebelah timur Yerusalem, telah dipertimbangkan selama lebih dari dua dekade, tetapi dibekukan karena tekanan AS selama pemerintahan sebelumnya. Pada hari Kamis, Smotrich memuji Presiden Trump dan Duta Besar AS untuk Israel Mike Huckabee sebagai “teman sejati Israel yang belum pernah kita miliki sebelumnya.”

Rencana E1 belum menerima persetujuan akhir, yang diharapkan minggu depan. Rencana tersebut mencakup sekitar 3.500 apartemen untuk memperluas penyelesaian Maale Adumim, kata Smotrich. Sementara beberapa langkah birokrasi tetap ada, jika prosesnya bergerak dengan cepat, pekerjaan infrastruktur dapat dimulai dalam beberapa bulan ke depan dan pembangunan rumah dapat dimulai dalam waktu sekitar satu tahun.

Kelompok -kelompok hak dengan cepat mengutuk rencana tersebut. Damai sekarang menyebutnya “mematikan untuk masa depan Israel dan untuk setiap kesempatan untuk mencapai solusi dua negara yang damai” yang “menjamin bertahun-tahun pertumpahan darah.”

Kementerian Luar Negeri Palestina menyebut rencana itu perpanjangan kejahatan dari apa yang dikatakannya adalah genosida, perpindahan dan aneksasi, laporan kantor berita Reuters melaporkan. Israel dengan sengit menyangkal penokohan itu.

Tidak segera jelas jika Netanyahu mendukung rencana E1, kata Reuters.

Popularitas Smotrich telah turun dalam beberapa bulan terakhir, catatan Reuters, dengan jajak pendapat yang menunjukkan partainya tidak akan memenangkan satu kursi pun jika pemilihan parlemen diadakan hari ini.

Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button