Presiden Suriah tiba di AS untuk bertemu dengan Trump

Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa tiba di AS pada hari Sabtu untuk mendahuluinya pertemuan penting dengan Presiden Trumpkantor berita negaranya melaporkan, sehari setelah Washington menghapusnya dari daftar hitam terorisme.
Al-Sharaa, yang pasukan pemberontaknya menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad akhir tahun lalu, dijadwalkan bertemu Trump di Gedung Putih pada hari Senin.
Ini adalah kunjungan pertama presiden Suriah sejak kemerdekaan negara itu pada tahun 1946, menurut para analis. Al-Sharaa berbicara kepada Majelis Umum PBB di New York City pada bulan September.
Pemimpin sementara ini bertemu dengan Trump untuk pertama kalinya di Riyadh selama tur Timur Tengah Trump pada bulan Mei.
Utusan AS untuk Suriah Tom Barrack mengatakan awal bulan ini bahwa al-Sharaa “mudah-mudahan” akan menandatangani perjanjian untuk bergabung dengan aliansi internasional pimpinan AS melawan ISIS.
KENA BETANCUR/AFP melalui Getty Images
Keputusan Departemen Luar Negeri pada hari Jumat untuk menghapus al-Sharaa dari daftar teroris global sudah diperkirakan secara luas.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Tommy Pigott mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah al-Sharaa telah memenuhi tuntutan AS termasuk berupaya menemukan warga Amerika yang hilang dan memusnahkan senjata kimia yang tersisa.
“Tindakan ini diambil sebagai pengakuan atas kemajuan yang ditunjukkan oleh kepemimpinan Suriah setelah kepergian Bashar al-Assad dan lebih dari 50 tahun penindasan di bawah rezim Assad,” kata Pigott.
Juru bicara tersebut menambahkan bahwa penghapusan daftar AS akan mendorong “keamanan dan stabilitas regional serta proses politik yang inklusif, dipimpin oleh Suriah dan dimiliki oleh Suriah.”
Al-Sharaa bergabung dengan al Qaeda sekitar 20 tahun yang lalu, dan ditangkap di Irak pada tahun 2005. Dia menghabiskan enam tahun di penjara Amerika dan Irak sebelum dibebaskan pada tahun 2011. Dia kemudian memimpin afiliasi al Qaeda di Suriah, dan ditetapkan sebagai teroris oleh AS pada tahun 2013. Pada tahun 2016, dia melepaskan kesetiaannya kepada al Qaeda.
Pada November 2024, al-Sharaa memimpin pasukan oposisi dalam serangan menakjubkan yang menggulingkan rezim Assad.
Dalam sebuah wawancara dalam acara “60 Minutes” bulan lalu di Suriah, al-Sharaa mengatakan bahwa “ada seluruh generasi” warga Suriah “yang menderita trauma psikologis luar biasa” di bawah rezim Assad.


