Prestise, kekuasaan, dan politik kepemimpinan Louvre: 'Mereka mengira mereka adalah raja dunia'

Ketika Louvre berdiri di bawah kemegahannya yang tak lekang oleh waktu, institusi ini mendapati dirinya berada di persimpangan jalan yang rapuh. Dalam wawancara jujur dengan Oliver Farry, Sejarawan Seni Prancis Didier Rykner menyuarakan kekhawatirannya, bukan hanya karena salah urus, tapi juga karena rasa tidak enak yang lebih dalam: hilangnya arah dan tujuan yang diselubungi ambisi. Di balik retorika proyek-proyek besar yang didukung oleh dukungan presiden, Rykner mendesak kita untuk melihat lebih dekat celah-celah, baik secara literal maupun simbolis, yang terjadi di museum paling dicintai di dunia ini. Apakah kita menyaksikan lambang budaya paling ikonik di Perancis semakin terombang-ambing dari “raison d’être” yang sebenarnya, terbebani oleh pengabaian dan visi keagungan yang semakin terlepas dari kenyataan?
Source



