Ratusan orang diselamatkan dari kapal feri Korea Selatan yang kandas

Lebih dari 250 penumpang kapal feri yang kandas di lepas pantai Korea Selatan telah diselamatkan, menurut penjaga pantai.
Dikatakan bahwa Ratu Jenuvia 2, yang melakukan perjalanan dari pulau selatan Jeju ke kota pelabuhan barat daya Mokpo, menabrak batu di dekat Jindo, lepas pantai barat daya negara itu, pada Rabu malam.
Sebanyak 267 orang berada di dalamnya, termasuk 246 penumpang dan 21 awak. Tiga orang mengalami luka ringan.
Video yang dipublikasikan menunjukkan para penumpang yang mengenakan rompi pelampung menunggu untuk dijemput oleh perahu penyelamat, yang mendekati kapal berbobot 26.000 ton itu. Korea Selatan feri.
Haluannya sepertinya tersangkut di pinggir pulau kecil, namun tampak tegak dan penumpangnya tampak tenang.
Kondisi cuaca di lokasi kejadian dilaporkan cukup baik dengan angin sepoi-sepoi.
Perdana Menteri Korea Selatan Kim Min-seok memerintahkan semua perahu dan peralatan yang tersedia digunakan untuk menyelamatkan penumpang, kata kantornya.
Penjaga pantai menerima laporan mengenai kejadian tersebut pada Rabu malam, dan segera mengerahkan 20 kapal dan sebuah pesawat untuk bergabung dalam upaya penyelamatan.
Belum jelas apa yang menyebabkan kapal itu kandas.
Kapal tersebut dapat mengangkut hingga 1.010 penumpang dan memiliki beberapa dek bawah untuk kendaraan besar dan kendaraan penumpang, menurut operatornya Seaworld Ferry.
Baca lebih lanjut di Sky News:
Kapal mata-mata Rusia 'dekat Inggris'
Peringatan saat salju lebat melanda
Lebih dari 300 orang, kebanyakan anak sekolah yang hendak berangkat sekolah ke Jeju, tewas ketika kapal feri Sewol tenggelam pada tahun 2014, salah satu bencana terburuk di negara itu.
Kapal itu tenggelam di dekat lokasi kejadian hari Rabu, meski lebih jauh dari Jindo.
Setelah berbelok terlalu cepat, kapal feri yang kelebihan muatan dan dimodifikasi secara ilegal itu mulai goyah 11 tahun lalu.
Kapal tersebut kemudian tergeletak miring saat penumpang menunggu penyelamatan, yang lambat datangnya, sebelum tenggelam saat negara tersebut menyaksikannya melalui siaran langsung televisi.
Banyak korban ditemukan di kabin mereka, di mana mereka disuruh menunggu oleh awak kapal sementara kapten dan beberapa awak kapal dibawa ke kapal penjaga pantai pertama yang tiba di lokasi kejadian.


