Mantan pemain bola, yang dikenal sebagai 'Pele Palestina', dibunuh oleh pasukan Israel di Gaza

Mantan pemain tim nasional Palestina Suleiman al-Obeid, yang dikenal sebagai “Pele Palestina”, telah dibunuh oleh tembakan Israel di Jalur Gaza, kata badan pemerintahan lokal olahraga itu.
Obeid, 41, terbunuh pada hari Rabu ketika pasukan Israel “menargetkan orang -orang yang menunggu bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza Selatan”, kata Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) dalam sebuah pernyataan.
Dengan Gaza dalam pergolakan krisis kelaparan, Kantor Hak PBB mengatakan bulan lalu bahwa pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 1.300 warga Palestina yang berusaha mendapatkan bantuan makanan di wilayah tersebut sejak akhir Mei.
Menurut PFA, Mahmoud Rafi Shahin, Odeh Mohammad al-Hathaleen dan Hadi Mahmoud Halawa adalah pemain sepak bola lain yang telah terbunuh dalam serangan oleh Israel sejak Juli.
Seorang mantan bintang Khadamat al-Shati Club di Gaza, Obeid memainkan 24 pertandingan internasional untuk Tim Palestina, kata PFA.
“Selama karirnya yang panjang, Al-Obeid mencetak lebih dari 100 gol, menjadikannya salah satu bintang paling terang di sepak bola Palestina,” tambahnya.
Gelandang itu juga bermain untuk Klub Pusat Pemuda Al-Amari di Tepi Barat, yang telah ditempati Israel sejak 1967.
Saat tinggal di sana pada tahun 2010, OBEID termasuk di antara enam pemain di tim nasional dari Gaza yang kembali ke perbatasan Yordania karena “alasan keamanan” dalam perjalanan ke pertandingan persahabatan di Mauritania.
Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan pada saat itu bahwa para pemain telah gagal memperbarui izin khusus yang memungkinkan mereka bermain di Tepi Barat.
“Ketika saya mendengar bahwa kami akan dilarang bepergian, saya sangat kesal, karena setiap atlet bermimpi mengenakan kaus nasionalnya di forum internasional,” kata Obeid kepada Afp pada 2010.
“Kami ingin dapat bepergian dengan bebas dengan keluarga kami, sama seperti atlet di tempat lain di dunia.”
Israel sebelumnya mengizinkan enam pemain untuk bepergian bersama tim.
Lahir di Gaza City, Obeid menikah dan memiliki lima anak.
Sejak dimulainya Perang Gaza, dipicu oleh serangan kelompok militan Palestina Hamas 2023 di Israel, 662 orang dari sektor olahraga dan kepanduan telah terbunuh, termasuk 321 di komunitas sepak bola, menurut PFA.
Serangan Israel telah menewaskan setidaknya 61.258 di Gaza, menurut kementerian kesehatan wilayah Hamas.
Serangan 2023 terhadap Israel mengakibatkan kematian 1.219 orang, menurut sebuah Afp penghitungan berdasarkan angka resmi.