Berita

Trump menuntut investigasi atas eskalator, teleprompter 'sabotase' di PBB

Presiden AS mengatakan Dinas Rahasia sedang menyelidiki 'tiga acara yang sangat menyeramkan' di markas PBB di New York.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menuntut penyelidikan atas “triple sabotage” yang diklaimnya selama kunjungan ke PBB.

Dalam sebuah posting media sosial pada hari Rabu, Trump mengatakan dia telah menulis surat kepada sekretaris jenderal PBB Antonio Guterres yang menuntut penyelidikan atas tiga insiden terpisah yang melibatkan eskalator, sebuah teleprompter dan masalah suara di markas besar New York Badan Internasional.

Cerita yang direkomendasikan

Daftar 4 itemakhir daftar

Dalam sebuah insiden tak lama sebelum pidatonya di Majelis Umum PBB pada hari Selasa, Trump dan Ibu Negara Melania Trump terpaksa berjalan di eskalator ketika tangga datang ke penghentian tiba -tiba setelah mereka melangkah.

Trump tampaknya menepis kejadian pada saat itu, bercanda tentang eskalator dan teleprompter “buruk” selama pidatonya.

Tetapi dalam pergeseran tajam dalam nada sehari kemudian, Trump mencap insiden sebagai “tiga peristiwa yang sangat menyeramkan” dan mengatakan bahwa Dinas Rahasia AS telah “terlibat”.

“Sungguh menakjubkan bahwa Melania dan saya tidak jatuh ke depan ke tepi tajam dari langkah -langkah baja ini, wajahnya terlebih dahulu. Hanya saja kami masing -masing memegang pegangan dengan erat atau, itu akan menjadi bencana,” tulis Trump.

Insiden itu “benar -benar sabotase”, kata Trump, menunjuk ke sebuah artikel yang diterbitkan di The Sunday Times yang mengatakan staf PBB sebelumnya bercanda tentang mematikan eskalator untuk mempermalukan presiden AS.

“Orang -orang yang melakukannya harus ditangkap!” Trump menulis.

Trump juga mengklaim sistem suara itu “benar -benar tidak aktif” selama pidatonya, dan penonton “tidak bisa mendengar apa pun” kecuali mereka menggunakan earpieces penafsir.

Mike Waltz, Duta Besar AS untuk PBB, menggemakan permintaan Trump untuk penyelidikan, menyebut insiden itu “tidak dapat diterima” dan “gejala lembaga yang rusak yang menimbulkan risiko keselamatan dan keamanan yang serius”.

Seorang juru bicara PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar atas klaim terbaru Trump.

Pada hari Selasa, juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan kerusakan eskalator mungkin disebabkan oleh seorang videografer dalam delegasi Trump secara tidak sengaja memicu fungsi berhenti darurat.

Juru bicara PBB lainnya, Farhan Aziz Haq, mengatakan teleprompter itu milik tim Trump dan merujuk pertanyaan ke Gedung Putih.

Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button