Bisnis

CEO Airbus menegaskan kembali panduan pengiriman untuk 2025

Airbus CEO Guillaume Faury memberi tahu CNBC pada hari Selasa bahwa Pembuat pesawat tetap pada kecepatan untuk memberikan sekitar 820 pesawat komersial pada tahun 2025, bahkan ketika penundaan produksi mesin terus membatasi kemampuannya.

Dalam sebuah wawancara dengan CNBC Phil Lebeau, Faury mengatakan perusahaan Eropa “berada di jalur” dengan produksi pesawat dan telah membuat “peluncur,” atau pesawat jadi tanpa mesin, karena menunggu pengiriman mesin dari produsen CFM International dan Pratt & Whitney.

“Semua perhatian kami adalah pada pengiriman mesin dari CFM dan Pratt & Whitney, tetapi mereka memberi tahu kami bahwa mereka akan dapat memberikan apa yang kami butuhkan. Jadi kami tetap positif untuk akhir tahun ini,” kata Faury.

Airbus mengirimkan 61 pesawat pada bulan Agustus, sehingga totalnya untuk tahun ini menjadi 434. Saingan AS Boeing Diumumkan pada hari Selasa bahwa mereka mengirimkan 57 pesawat pada bulan Agustus dan 385 sejauh ini pada tahun 2025, terus melacak Airbus dalam metrik itu. Boeing belum mengeluarkan panduan pengiriman untuk tahun ini.

Produsen pesawat telah menghadapi penundaan produksi mesin selama bertahun -tahun. Rtxyang memiliki Pratt & Whitney, pada tahun 2023 mengatakan cacat manufaktur mesin akan memengaruhi ratusan mesin hingga 2027.

CEO Airbus Guillaume Faury berbicara selama KTT Airbus 2025 di markas Airbus di Toulouse, Prancis selatan, pada 24 Maret 2025.

Ed Jones | AFP | Gambar getty

Faury mengaitkan penundaan pengiriman mesin dengan masalah kualitas dan serangan pekerja.

“Tapi saya pikir pada dasarnya mereka memiliki kemampuan untuk menghasilkan volume yang diharapkan, jadi saya berharap mereka akan kembali ke jalurnya dan kemudian memenuhi komitmen mereka,” katanya.

Airbus telah mempertahankan target pengirimannya sepanjang tahun, bahkan ketika tarif telah mengancam untuk mengaum bisnisnya. Perjanjian perdagangan AS saat ini dengan Uni Eropa, bagaimanapun, menyelamatkan industri pesawat dari “tarif timbal balik” Presiden Donald Trump.

Faury pada hari Selasa mengatakan dia yakin bantuan tarif adalah “hal yang benar untuk dilakukan.” Tapi apa yang terus membuatnya paling mengkhawatirkannya tentang ekonomi global adalah ketidakpastian, katanya.

“Kami adalah industri jangka panjang. Kami membutuhkan visibilitas. Kami membutuhkan prediktabilitas. Dan semua perubahan ini tidak dapat diprediksi, dan harus beradaptasi sepanjang waktu memperlambat kami,” kata Faury.

Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button