Bagaimana Saya Akhirnya Berhenti Mengukur Diri Sendiri Terhadap Orang Lain
Kita semua pernah merasakannya: kepedihan ketika kehidupan orang lain terlihat lebih bersinar, lebih mudah, atau lebih sukses daripada kehidupan kita sendiri. Mungkin itu adalah tonggak sejarah karier seorang teman yang tersebar di LinkedIn, foto liburan yang difilter dengan sempurna, atau sekadar rangkaian sorotan tak berujung yang kita lewati setiap hari. Bagaimanapun kelihatannya, perbandingan mempunyai cara untuk menarik kita keluar dari kehidupan kita sendiri dan masuk ke dalam cerita orang lain. Dan jika hal ini menjadi sebuah kebiasaan, hal ini akan membuat kita kehabisan tenaga, gelisah, dan terputus hubungan.
Perbandingan adalah hal yang manusiawi, namun kecepatan dan kehadiran media sosial telah membuatnya semakin sering terdengar di zaman kita. Kita tahu bahwa kita harus berhenti membandingkan diri kita dengan orang lain, tapi hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan ketika pemicunya selalu ada dalam jangkauan kita. Pertanyaannya bukanlah apakah perbandingan akan muncul. (Itu akan terjadi.) Pertanyaannya adalah bagaimana kita merespons ketika hal itu terjadi.
Gambar unggulan dari wawancara kami dengan Mary Ralph Bradley oleh Michelle Nash.

Bagaimana Berhenti Membandingkan Diri Anda dengan Orang Lain—Dari Seseorang yang Pernah Melakukannya
Apa yang saya pelajari adalah bahwa penawar terhadap perbandingan tidak ditemukan dengan menghapus setiap aplikasi atau memisahkan diri dari dunia. Sebaliknya, ini tentang melakukan perubahan yang disengaja—praktik-praktik kecil yang mengembalikan kita pada kehadiran, mengingatkan kita akan nilai-nilai kita sendiri, dan memungkinkan kita merasakan kegembiraan dalam kehidupan nyata. Berikut ini, saya akan membagikan lima praktik yang telah membantu saya keluar dari perangkap perbandingan dan menuju sesuatu yang jauh lebih menyehatkan: koneksi, kreativitas, dan kedamaian.
Alihkan Fokus Anda ke Luar
Perbandingan membuat kita tetap fokus ke dalam diri kita—mengukur, menghitung, mengecilkan. Salah satu cara paling sederhana untuk melonggarkan cengkeramannya adalah dengan memandang ke atas dan mengalihkan perhatian Anda ke orang lain. Saat saya menyadari diri saya sedang fokus pada diri sendiri (Bagaimana cara mengukurnya? Mengapa saya belum memilikinya?), ini biasanya merupakan tanda bahwa saya perlu berinteraksi kembali dengan orang-orang di depan saya.
Daripada menggulir, saya akan pergi ke dapur bersama anak-anak saya, menelepon teman, atau mencari cara-cara kecil untuk menawarkan kebaikan. Tindakan reorientasi itu—beralih dari mementingkan diri sendiri ke koneksi—tidak hanya mengalihkan perhatian saya dari perbandingan. Itu memenuhi saya dengan kehadiran dan kegembiraan yang tidak dapat ditandingi oleh jumlah suka yang tidak ada bandingannya. Cinta, tawa, dan komunitas dalam kehidupan nyata akan selalu melebihi validasi digital.
Cobalah sendiri: Lain kali Anda merasa tertarik untuk membandingkan, berhentilah sejenak dan hubungi orang lain. Kirimkan pesan singkat yang memberi semangat, tanyakan kepada orang terkasih bagaimana kabarnya hari ini, atau nikmati momen terhubung secara offline. Perhatikan bagaimana energi Anda berubah.
Pilih Dukungan Daripada Kelangkaan
Sangat mudah untuk percaya bahwa kesuksesan orang lain merenggut sesuatu dari kita. Promosi, kesepakatan buku, postingan viral—ketika kita berada dalam pola pikir kelangkaan, momen-momen itu bisa terasa seperti bukti bahwa kita sedang tertinggal. Namun kenyataannya, hidup bukanlah permainan zero-sum. Tidak ada peluang rekening bank universal yang habis ketika orang lain melakukan penarikan.
Ketika kita mengubah pencapaian orang lain sebagai bukti atas apa yang mungkin terjadi—bukan bukti keterbatasan kita—kita melakukan ekspansi, bukannya menyusutkan. Kita bisa merayakan pekerjaan baru seorang teman, kemenangan kreatif rekan kerja, atau bahkan rumah indah orang asing tanpa mempertanyakan nilai diri kita sendiri. Dan secara paradoksnya, semakin tulus kita merayakan orang lain, semakin besar kebebasan yang kita rasakan di jalan kita sendiri.
Cobalah sendiri: Jika nanti rasa iri mulai muncul, ubahlah hal itu sebagai inspirasi. Tinggalkan komentar yang menyentuh hati, kirimkan pesan ucapan selamat, atau jeda sejenak dan katakan pada diri sendiri, “Jika itu mungkin bagi mereka, maka itu juga mungkin bagi saya.”
Cinta, tawa, dan komunitas dalam kehidupan nyata akan selalu melebihi validasi digital.
Definisikan Ulang Kesuksesan Sesuai Ketentuan Anda
Perbandingan tumbuh subur ketika kita mengukur hidup kita dengan definisi kesuksesan orang lain. Jumlah pengikut, ukuran rumah, kecepatan karier—tidak ada satupun yang mencerminkan keseluruhan kehidupan yang dijalani dengan baik. Ketika kita berhenti membandingkan diri kita dengan orang lain dan malah mendefinisikan kesuksesan berdasarkan nilai-nilai kita sendiri, kita membebaskan diri dari perlombaan yang tidak pernah kita pilih untuk dijalankan.
Salah satu teman dekat saya mengatakan kepada saya bahwa titik baliknya terjadi ketika dia melepaskan tindakan eksternal dan bersandar pada apa yang dirasa berarti baginya: menciptakan seni, membangun komunitas, hidup perlahan. Kesuksesan berhenti menjadi tentang mengikuti dan mulai menjadi tentang keselarasan. Pergeseran ini bukan tentang menurunkan standar—tetapi tentang meningkatkannya untuk mencapai kehidupan yang sebenarnya Anda inginkan.
Cobalah sendiri: Tuliskan tiga cara Anda mengukur kesuksesan jika pendapat orang lain tidak penting. Simpanlah daftar tersebut di tempat yang terlihat, dan jadikan itu sebagai kompas Anda ketika perbandingan membuat Anda keluar jalur.
Tetapkan Batasan dengan Teknologi
Sebagian besar pemicu perbandingan kita ada di telapak tangan kita. Pengguliran feed yang tak ada habisnya membuatnya hampir mudah untuk mengukur diri kita sendiri dibandingkan orang lain. Jika kita ingin berhenti membandingkan diri kita dengan orang lain, salah satu alat paling ampuh yang kita miliki adalah mengetahui batasan kita—dan menghormatinya.
Batasan terlihat berbeda untuk setiap orang. Bagi saya, ini mungkin berarti tidak melakukan scrolling terlebih dahulu di pagi hari sehingga saya dapat memulai hari dengan tenang, atau menyisihkan ponsel saya satu jam sebelum tidur untuk memberikan ruang bagi pikiran saya untuk beristirahat. Bagi Anda, ini bisa berarti hari Sabtu tanpa layar atau mematikan notifikasi yang terus-menerus membuat Anda kembali ke kebisingan. Pagar sederhana ini tidak memutuskan koneksi kita. Mereka menciptakan ruang untuk hadir dalam kehidupan nyata kita.
Cobalah sendiri: Pilih satu batasan teknologi untuk dicoba minggu ini—tidak boleh menggunakan ponsel di kamar tidur, tidak perlu menggulir setelah makan malam, atau hari bebas media sosial di akhir pekan. Perhatikan bagaimana hal itu memengaruhi energi dan suasana hati Anda.
Kesuksesan berhenti menjadi tentang mengikuti dan mulai menjadi tentang keselarasan. Pergeseran ini bukan tentang menurunkan standar—tetapi tentang meningkatkannya untuk mencapai kehidupan yang sebenarnya Anda inginkan.
Tetap Berakar di Masa Kini
Perbandingan menarik kita ke dalam kehidupan orang lain, dan keluar dari kehidupan kita sendiri. Cara tercepat untuk kembali adalah kembali ke kehadiran: di sini, saat ini, momen-momen kecil yang memberi tekstur dan makna pada hari-hari kita. Ketika Anda berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain, Anda menyadari keindahan yang sudah ada di sekitar Anda.
Kehadiran tidak menghapus perbandingan, namun mengubah kekuatannya. Ketika Anda mengakar dalam rasa syukur atas apa yang ada di depan Anda, urgensi untuk mengukur terhadap orang lain mulai memudar. Anda menyadari bahwa hidup Anda, dalam keutuhannya yang biasa dan tidak sempurna, sudah lebih dari cukup.
Cobalah sendiri: Saat perbandingan muncul, jeda dan sebutkan tiga hal yang Anda syukuri pada saat itu. Biarkan jangkar kecil itu mengingatkan Anda bahwa kehidupan nyata Anda—bukan kehidupan di layar—adalah tempat di mana kepuasan hidup.
Hidup Bebas Dari Perbandingan
Perbandingan akan selalu berusaha menemukan jalannya, namun ketika kita memilih kehadiran dibandingkan tekanan, koneksi dibandingkan persaingan, dan keaslian dibandingkan penampilan, cengkeramannya mulai mengendur. Semakin kita berlatih untuk mengalihkan fokus, mendukung orang lain, menetapkan batasan, dan mendefinisikan kesuksesan dengan cara kita sendiri, semakin sedikit ruang yang harus kita kembangkan.
Mempelajari cara berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain bukanlah tentang kesempurnaan. Ini tentang memperhatikan kapan kebiasaan itu muncul dan dengan lembut membimbing diri Anda kembali ke hal yang penting: nilai-nilai Anda, orang-orang Anda, dan milikmu kehidupan. Ketika kita kembali ke kondisi tersebut, kita akan menemukan kebebasan yang jauh lebih besar daripada apa pun yang bisa ditawarkan oleh media sosial.
Jadi, lain kali Anda mendapati diri Anda bergulir dan merasa iri, berhentilah sejenak. Bernapaslah dan lihat sekeliling. Kegembiraan ada di sini, menunggu saat ini—Andalah yang memperhatikannya.
Postingan ini terakhir diperbarui pada 8 Oktober 2025 untuk memasukkan wawasan baru.