Hiburan

Apa yang Terjadi di Miss Universe? Skandal Dijelaskan Setelah Penghinaan Viral

Sungguh heboh di Miss Universe! Nona Meksiko Fatima Boschis mendominasi berita utama dan media sosial setelah perselisihan yang menegangkan dengan pengusaha Thailand Nawat Itsaragrisil, yang saat ini memegang posisi eksekutif di Organisasi Miss Universe dan Miss Universe Thailand, selain menjabat sebagai presiden Miss Grand International.

Skandal ini dimulai pada hari Senin, 3 November, saat upacara selempang, ketika Nawat dilaporkan menyebut model Meksiko itu “kepala bodoh”, sebuah ungkapan yang berarti “bodoh” atau “berkepala kosong”.

Dalam video TikTok yang viral, momen pertengkaran tersebut terlihat saat Bosch mengatakan kepadanya: “Kami menghormati Anda, sama seperti Anda harus menghormati kami. Saya di sini mewakili negara saya, dan bukan salah saya jika Anda memiliki masalah dengan organisasi saya.” Eksekutif tersebut menjawab: “Tidak, Anda harus mendengarkan saya terlebih dahulu, baru kemudian berdebat dengan saya.” Beberapa saat kemudian, Bosch berdiri dan meninggalkan ruangan sementara Nawat memerintahkan: “Hentikan. Keamanan.” Beberapa kontestan, termasuk Miss Universe saat ini, Denmark Victoria Kjærmengikutinya keluar dari tempat tersebut sebagai bentuk solidaritas.

Menurut outletnya N+Nawat mempertanyakan Fátima karena tidak memposting di media sosial tentang negara tuan rumah, Thailand. Bosch dilaporkan mengklarifikasi bahwa itu adalah kesalahpahaman, namun pengusaha tersebut kemudian menyampaikan ungkapan yang memicu kontroversi: “Jika Anda mengikuti perintah direktur nasional, Anda bodoh.” Komentar tersebut menimbulkan kemarahan tidak hanya dari Bosch tetapi juga dari peserta lain yang memutuskan untuk mendukungnya.

Fátima Bosch Memecah Keheningannya Setelah Insiden Dengan Nawat Itsaragrisil

Menolak untuk tinggal diam, Fátima Bosch berbicara kepada pers bersama Miss Universe Irak, Hanin Al Qoreishy. Dalam video viral lainnya, dia terdengar mengatakan bahwa apa yang dilakukan sutradara tidak sopan, dan menambahkan: “Dia menyebut saya bodoh karena dia memiliki masalah dengan organisasi, dan menurut saya itu tidak adil.” Bosch juga menekankan bahwa reaksinya merupakan pembelaan bagi semua perempuan yang ikut dalam kontes tersebut: “Saya pikir dunia perlu melihat hal ini, karena kita adalah perempuan yang berdaya dan platform ini adalah untuk suara kita. Tidak ada yang bisa membungkamnya. Tidak ada yang akan membungkam saya.” Dia mengakhiri dengan kalimat yang telah menjadi viral sebagai pesan simbolis martabat: “Tidak masalah jika Anda memiliki mimpi besar atau mahkota. Jika itu menghilangkan martabat Anda, Anda harus pergi.”

Sementara itu, Victoria Kjær juga berbicara kepada media dan mengesankan semua orang dengan pendiriannya yang tegas: “Ini tentang hak-hak perempuan. Kami menghormati semua orang, tapi ini bukan cara yang harus ditangani. Menghina kontestan lain adalah tindakan yang sangat tidak menghormati, dan saya tidak akan pernah melakukan itu. Itu sebabnya saya mengenakan mantel saya dan pergi.”

Organisasi Miss Universe Merilis Pernyataan

Di tengah kontroversi yang berkembang, Organisasi Miss Universe (MUO) mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kembali komitmennya terhadap rasa hormat dan keselamatan bagi seluruh peserta. “Organisasi Miss Universe (MUO) menegaskan kembali komitmennya untuk bekerja sama dengan komunitas tuan rumah, Miss Grand International Organization (MGI), dan semua mitra lokal untuk memastikan keberhasilan kontes edisi ke-74. Delegasi tingkat tinggi, dipimpin oleh CEO MUO, Mr. Mario Bucaromelakukan perjalanan ke Thailand untuk memperkuat kolaborasi dengan negara tuan rumah, MGI, dan otoritas terkait. Semua acara dan kegiatan yang dijadwalkan akan berlangsung sesuai rencana, menegaskan kembali tujuan kita bersama untuk menyelenggarakan perayaan global yang mencerminkan nilai-nilai keberagaman, pemberdayaan, dan inklusi yang mendefinisikan warisan Miss Universe.”

Konflik tersebut telah menghasilkan gelombang dukungan untuk Fátima Bosch, terutama di media sosial, di mana ribuan pengguna memuji keberaniannya untuk membela martabat dan rasa hormat dalam kontes tersebut. Pada saat yang sama, solidaritas yang ditunjukkan oleh Miss Universe dan kontestan lainnya memperkuat pesan pemberdayaan perempuan yang ingin dipromosikan oleh kompetisi tersebut. Apa yang awalnya merupakan perselisihan antara ratu kecantikan dan seorang eksekutif bisa menjadi titik balik bagi industri kontes kecantikan global.

Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button