Hiburan

Mimpi Buruk Klasik Horor Wes Craven Di Elm Street Memiliki Inspirasi Dunia Nyata yang Mengejutkan

Pada tahun 1986, kasus sindrom misterius yang dikenal dengan berbagai nama (termasuk “sindrom kematian mendadak” atau “teror malam”) telah didokumentasikan di seluruh Asia Tenggara, termasuk di Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, Filipina, dan Jepang. Di Amerika Serikat, pengungsi dari negara-negara ini terus mengalami serangan, dengan dilaporkan 60 hingga 90 kasus per 100.000 pengungsi laki-laki dari Laos dan Kamboja, meskipun pengungsi dari negara-negara Asia Selatan lainnya juga dikatakan terkena dampaknya. Fenomena inilah yang dibaca Wes Craven dan menginspirasi “A Nightmare on Elm Street”.

Selama wawancara Cinefantastique-nya, Craven (yang juga mendasarkan Freddy Krueger pada orang asing menakutkan yang dia temui) teringat salah satu laporan mengenai seorang pengungsi yang sangat menarik, dan juga benar-benar mengerikan. “Yang ketiga [man] adalah putra seorang dokter,” kenangnya. “Usianya sekitar 21 tahun. Semua orang di keluarganya hampir mengucapkan kalimat berikut: 'Kamu harus tidur.' Dia berkata, 'Tidak, kamu tidak mengerti; Saya pernah mengalami mimpi buruk sebelumnya — ini berbeda.'” Seingat Craven, pria itu diberi obat tidur dan disuruh meminumnya, namun dia memaksa dirinya untuk tetap terjaga selama “sekitar enam, tujuh hari”.

Dalam ingatan Craven, pria tersebut akhirnya tertidur di sofa sambil menonton TV bersama keluarganya, yang kemudian membawanya ke atas menuju tempat tidur. “Semua orang pergi tidur, mengira semuanya sudah berakhir,” katanya. “Di tengah malam, mereka mendengar jeritan dan benturan. Mereka lari ke kamar, dan saat mereka sampai di sana, dia sudah meninggal. Mereka melakukan otopsi, dan tidak ada serangan jantung; dia hanya meninggal karena alasan yang tidak dapat dijelaskan.”

Setelah kematian pria tersebut, Craven mengklaim keluarganya menemukan pembuat kopi di lemari pria tersebut yang dia gunakan untuk tetap terjaga, di samping semua obat tidur yang seharusnya dia minum. “Dia memuntahkannya kembali dan menyembunyikannya,” jelas sang sutradara. “Ini menurut saya merupakan kisah yang sangat dramatis sehingga saya tertarik dengannya selama satu tahun, setidaknya, sebelum akhirnya saya berpikir saya harus menulis sesuatu tentang situasi seperti ini.”

Source

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button