Hiburan

Pelanggan Prime Video Harus Menonton Film Fantasi 80-an yang Menyeramkan karya Ridley Scott

Postingan ini berisi spoiler untuk “Legenda.”

Ridley Scott memulai karirnya dengan trifecta film yang menakjubkan: debut teatrikalnya yang brilian, “The Duelists”, diikuti oleh “Alien” yang tak ada bandingannya, dan “Blade Runner” yang sangat berpengaruh. Masing-masing entri ini berbeda dari yang lain, menunjukkan kemampuan Scott untuk berpindah antar genre dengan mudah. Jadi ketika Scott mengalihkan perhatiannya ke petualangan fantasi gelap berikutnya, tidak ada yang tahu apa yang diharapkan, mengingat kecenderungan sutradara untuk beralih ke arah kreatif yang tidak terduga. Dan ternyata dia melakukannya, menciptakan kisah mistis yang secara visual memukau sekaligus membingungkan secara tematis dalam eksplorasinya tentang kebaikan dan kejahatan. Yang saya maksud adalah “Legenda”, sebuah film klasik kultus yang membingungkan para kritikus dan penonton selama musim semi tahun 1986, namun tetap mencatatkan warisan yang mengesankan dalam genre pedang dan ilmu sihir.

“Legend” mengikuti Jack (Tom Cruise), seorang anak hutan yang harus menyamar sebagai makhluk murni untuk mengalahkan iblis Penguasa Kegelapan (Tim Curry). Kekasihnya, Putri Lili (Mia Sara), menjadi korban rencana Kegelapan dan terpikat ke sarangnya, yang mendorong Jack untuk memulai perjalanan heroik. Meskipun kiasan ini cukup standar untuk genre fantasi gelap, Scott berusaha keras untuk mendapatkan inspirasi dari dongeng yang lebih mengerikan seperti yang ditulis oleh Brothers Grimm. Hasilnya adalah mimpi demam yang suram tentang suasana yang tampak seperti fantasi gotik menjadi kenyataan. Di sini, hutan yang indah berubah menjadi tanah tandus dalam sekejap mata, dan unicorn yang berhati murni diburu untuk diambil tanduknya yang berharga.

“Legend” karya Scott adalah kemenangan teknis yang tak terbantahkan, menampilkan set-set indah di lokasi yang dengan susah payah dibangun untuk meniru dunia yang suram dan fantastik. Namun apakah karya klasik kultus ini mampu bertahan dalam ujian waktu?

Legenda adalah dongeng klise dengan gaya teatrikal yang mengesankan

“Legend” memiliki tiga akhiran alternatif, berkat dua versi teatrikal yang sedikit berbeda (Amerika dan Eropa) dan Director's Cut yang mengakhiri segalanya dengan nada yang sangat pahit. Apa pun potongan yang Anda sukai, inti dari dongeng ini tetap tidak berubah, karena ia beroperasi berdasarkan ekspektasi kuno dan arketipe yang sudah usang. Kami memiliki sosok heroik yang sangat baik (Jack) yang harus menjalani Perjalanan Pahlawan untuk menyelamatkan gadis dalam kesusahan (Lili) dari Big Bad (Kegelapan), yang ingin menjerumuskan dunia ke dalam kegelapan literal. Premis basi ini dipenuhi dengan nuansa dan sensasi dari dua pertunjukan terkenal — Sara yang elektrik yang menginvestasikan kerusakan moral Lili dengan keunggulan emosional, dan Curry, yang Kegelapannya bertanduk dan berkuku belah adalah keunggulan perkemahan murni.

Meskipun mengambil pendekatan genre yang agak sederhana, dongeng Scott terkadang menimbulkan kecemasan, karena estetika mimpi buruknya mencerminkan beberapa implikasi yang belum dijelajahi dari kisah utama. Misalnya, adegan menghipnotis terungkap ketika Lili menari dengan bayangannya, melambangkan tarian gila dengan iblis batiniahnya sendiri. Dia mengalami transformasi seperti “Angsa Hitam” segera setelahnya, mengisyaratkan kompleksitas moral yang sayangnya tidak pernah dibiarkan berkembang. Kegelapan Curry memancarkan sensualitas percaya diri, yang sengaja dikontraskan dengan kenaifan Jack sebagai “makhluk murni” (apa pun artinya). Tapi Cruise's Jack terlalu membosankan dan tidak memiliki interioritas sehingga kita tidak peduli dengan perbedaan-perbedaan ini, yang masih setengah matang pada tingkat tematik.

Jika Anda menyukai visual yang berlebihan (atau Cruise mengenakan baju besi yang dibuat dengan tutup botol pipih!), maka “Legend” karya Scott adalah dunia fantasi gelap yang sempurna untuk dimasuki.

“Legenda” sedang streaming di Prime Video.

Source

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button