Berita

Berlomba untuk menemukan orang yang selamat setelah keruntuhan sekolah Indonesia yang mematikan

Sidoarjo, Indonesia – Pekerja penyelamat Indonesia berlomba melawan jam Rabu untuk mencoba menemukan orang yang selamat dari keruntuhan sekolah di provinsi Jawa Timur. Setidaknya 91 siswa masih belum ditemukan, tiga dikonfirmasi tewas dan sekitar 100 lainnya terluka.

Sekolah Asrama Islam, yang menurut pihak berwenang sedang menjalani ekspansi yang tidak sah untuk menambahkan dua cerita baru, runtuh selama doa sore pada hari Senin, mengirimkan lempengan beton dan puing -puing berat lainnya yang menabrak para siswa di bawah.

Sebagian besar penyelamatan biasanya terjadi dalam 24 jam setelah bencana seperti itu, dengan peluang untuk bertahan hidup menurun setiap hari setelah itu, dan lebih dari 300 pekerja terus bekerja dengan sangat baik di tempat kejadian untuk mencoba dan menjangkau orang -orang masih dianggap hidup dan terperangkap di bawah.

Penyelamat mencari yang selamat di sekolah asrama di Sidoarjo, di Provinsi Jawa Timur Indonesia, 1 Oktober 2025, dua hari setelah gedung sekolah bertingkat runtuh.

Suryanto Suryanto/Anadolu/Getty


“Kami berharap kami dapat segera menyelesaikan operasi ini,” Mohammad Syafii, kepala Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional Indonesia, kepada wartawan. “Kami saat ini berlomba melawan waktu karena ada kemungkinan bahwa kami masih dapat menyelamatkan nyawa yang telah kami deteksi dalam jam -jam emas.”

Dari sekitar 100 yang terluka, 26 masih dirawat di rumah sakit Rabu dan banyak yang dikatakan menderita cedera kepala dan patah tulang, kata pihak berwenang.

Badan Syafii mengatakan setidaknya enam anak diyakini masih hidup di bawah puing -puing, tetapi pencarian itu rumit, dengan lempengan beton dan bagian -bagian lain dari bangunan tetap tidak stabil. Peralatan berat tersedia tetapi tidak digunakan karena kekhawatiran itu dapat menyebabkan keruntuhan lebih lanjut.

Penyelamat telah menjalankan oksigen, air, dan makanan melalui celah sempit di puing -puing untuk mereka yang masih terperangkap di bawah puing -puing untuk menjaga mereka tetap hidup.

Tim pencarian juga menggunakan detektor dan drone termal untuk mendeteksi potensi korban yang dapat diselamatkan.

Strukturnya jatuh di atas ratusan orang sekitar pukul 14:30 waktu setempat pada hari Senin di ruang doa di sekolah asrama Islam Al Khoziny yang berusia seabad di Sidoarjo, di sisi timur Pulau Jawa di Indonesia.

Para siswa kebanyakan adalah anak laki -laki di kelas tujuh hingga 12, antara usia 12 dan 18 tahun. Siswa perempuan berdoa di bagian lain gedung dan berhasil melarikan diri, kata para penyintas.

Operasi pencarian dan penyelamatan yang sedang berlangsung setelah sekolah runtuh di Indonesia

Kerabat siswa melihat daftar nama di dewan saat operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut di sekolah asrama di Sidoarjo, di Provinsi Jawa Timur Indonesia, 1 Oktober 2025, setelah gedung sekolah bertingkat runtuh.

Suryanto Suryanto/Anadolu/Getty


Aula doa setinggi dua lantai tetapi dua lagi ditambahkan tanpa izin, menurut pihak berwenang. Polisi mengatakan yayasan bangunan tua itu tampaknya tidak dapat mendukung dua lantai beton dan runtuh selama proses penuangan.

Pihak berwenang pada awalnya mengatakan hanya 38 orang yang hilang tetapi merevisi ke atas menjadi 91 Selasa malam setelah berkonsultasi dengan daftar kehadiran dan berbicara dengan keluarga.

“Pada tahap awal pasti akan ada kebingungan tentang data,” kata Suharyanto, kepala Badan Mitigasi Bencana Nasional, yang hanya menggunakan satu nama seperti yang biasa di Indonesia.

Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button