Berita

Indonesia menangkap 12 karena perdagangan bayi ke Singapura

Polisi mengatakan para tersangka telah mengirim lebih dari selusin bayi ke Singapura untuk diadopsi.

Polisi di Indonesia telah menangkap 12 orang setelah mengungkap cincin perdagangan manusia yang telah mengirim lebih dari selusin bayi ke Singapura untuk diadopsi.

Polisi Jawa Barat mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa kasus itu ditemukan setelah orang tua melaporkan dugaan penculikan bayi, yang membawa mereka ke tersangka yang mengaku berdagang 24 bayi.

Surawan, direktur investigasi kriminal umum polisi, yang menggunakan satu nama, mengatakan para pelaku mengambil sebagian besar bayi dari orang tua kandung mereka di provinsi Jawa Barat.

Mereka dituduh memindahkan bayi ke Kota Pontianak di Pulau Kalimantan dan kemudian mengirim lebih dari selusin dari mereka dan seterusnya ke Singapura.

“Berdasarkan dokumen, 14 [babies] dikirim ke Singapura, ”katanya.

“Kisaran usia jelas di bawah satu tahun, dengan sekitar tiga bulan, lima bulan, dan enam bulan.”

Pihak berwenang berhasil menyelamatkan lima bayi di Pontianak dan satu di Tangerang, sebuah kota di dekat ibukota Indonesia, Jakarta. Mereka juga menangkap selusin tersangka di seluruh Jakarta, Pontianak dan Kota Jawa di Bandung.

“Mereka adalah sindikat, sindikat perdagangan bayi. Mereka masing -masing memiliki peran sendiri,” kata Surawan.

Beberapa tersangka diduga ditugaskan untuk menemukan bayi, katanya, sementara yang lain merawat mereka, melindungi mereka atau menyiapkan dokumen pendaftaran sipil, seperti kartu keluarga dan paspor.

Petugas polisi menambahkan bahwa bayi harus dijual seharga 11 juta Rupiah Indonesia ($ 676) hingga 16 juta Rupiah Indonesia ($ 983) kepada pembeli untuk diadopsi di Singapura.

Sindikat telah beroperasi sejak 2023, katanya, berdasarkan pernyataan yang dicurigai.

Polisi mengatakan mereka mencari “orang tua atau ibu yang menolak merawat anak -anak mereka” dengan imbalan uang.

Surawan mengatakan orang tua yang melaporkan penculikan “sebenarnya memiliki kesepakatan” dengan penyelundup sebelum kelahiran anak mereka, tetapi melaporkan mereka ketika mereka tidak menerima pembayaran sesudahnya.

Dia menambahkan bahwa polisi di Indonesia berniat berkoordinasi dengan Interpol untuk “menemukan kemungkinan bayi yang diperdagangkan di Singapura”.

Perdagangan manusia juga merupakan masalah domestik di seluruh ekonomi terbesar di Asia Tenggara, negara yang luas dari lebih dari 17.000 pulau.

Dalam salah satu kasus terburuk dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya 57 orang ditemukan dikurung di perkebunan minyak kelapa sawit di Sumatra Utara pada tahun 2022.

Source link

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button