Pilihan tim nasional adalah keputusan individu dan emosional, kata Tah dari Jerman

Bek tengah Jerman Jonathan Tah mengatakan keputusan seorang pemain untuk mewakili tim nasionalnya harus merupakan keputusan dari hati.
Soal pemain binaan Jerman yang memilih mewakili negara lain kembali menjadi sorotan setelah pemain internasional muda Jerman Ibrahim Maza baru-baru ini mengumumkan keputusannya bermain bersama timnas Aljazair.
Penyerang Bayer Leverkusen berusia 19 tahun ini adalah pesepakbola terbaru yang memutuskan untuk tidak bermain untuk Jerman meski ia dikembangkan sebagai pemain muda dan senior di sana, dengan bos federasi Jerman (DFB) berulang kali mengatakan harus ada kompensasi finansial untuk mengembangkan para pemain ini.
Kasus terbaru lainnya termasuk Can Uzun, kelahiran Bavaria, yang memilih bermain untuk tim senior Turki tahun lalu.
Tah, yang bisa bermain untuk Pantai Gading karena ayahnya, mengatakan bahwa dia telah memutuskan sejak awal untuk tetap bersama Jerman, sebuah keputusan yang dia rasa sangat nyaman.
“Bagi semua orang, ini adalah keputusan individu dan setiap orang melihatnya secara berbeda. Bagi saya, ini adalah keputusan hati,” kata Tah pada konferensi pers jelang dua pertandingan terakhir Jerman di kualifikasi Piala Dunia.
“Tidak butuh waktu lama. Itu terjadi ketika saya berusia 17 tahun (dan didekati oleh Pantai Gading). Saya segera mengatakan tidak. Saya sudah melewati semua tim nasional muda Jerman dan saya ingin bermain untuk Jerman. Itu adalah keputusan individu dan saya melihatnya sebagai keputusan hati.”
BACA JUGA | Kualifikasi Piala Dunia: Tidak ada waktu untuk bereksperimen, kata manajer Inggris Tuchel
Tah yang berusia 29 tahun, yang telah mencatatkan 41 caps, diperkirakan akan menambah dua caps lagi dalam beberapa hari mendatang saat Jerman bertandang ke Luksemburg pada hari Jumat sebelum menjamu Slovakia di pertandingan terakhir kualifikasi Piala Dunia, dan sangat menginginkan dua kemenangan beruntun yang akan mengamankan tempatnya di turnamen tahun depan.
Jerman berada di puncak Grup A, di depan Slovakia yang berada di posisi kedua karena selisih gol. Irlandia Utara berada di peringkat ketiga dengan enam poin, sedangkan Luksemburg berada di posisi terbawah tanpa satu poin pun. Pemenang grup berhak otomatis lolos ke Piala Dunia, sedangkan tim peringkat kedua akan menjalani babak playoff pada bulan Maret.
Ketika ditanya apakah ia mempunyai keraguan bahwa Jerman akan menjadi yang teratas di grupnya, Tah berkata: “Tidak, itulah jawaban cepatnya.”
Diterbitkan pada 12 November 2025


