Apa Itu Sindrom Enam Saku? Memahami Dugaan Alasan Dibalik Perilaku 'Kasar' Ishit Bhatt yang Berusia 10 Tahun terhadap Kaun Banega Crorepati 17

Delhi, 16 Oktober: Apakah Anda juga marah setelah menyaksikan perilaku Ishit Bhatt yang berusia 10 tahun yang tampak “kasar” dan terlalu percaya diri di Kaun Banega Crorepati 17? Sejak episode tersebut ditayangkan, internet tanpa ampun mengolok-olok kontestan muda tersebut, menyebutnya “manja” dan “dimanjakan” karena meminta pembawa acara Amitabh Bachchan untuk melewatkan penjelasan dan langsung melanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Namun, pengusaha yang berbasis di Chandigarh, Shekhar Dutt, mendesak pemirsa untuk berhenti sejenak dan berempati, menunjukkan bahwa sikap Bhatt mungkin mencerminkan fenomena pengasuhan anak yang lebih luas yang dikenal sebagai “Six Pocket Syndrome.”
Sindrom ini, yang sering terlihat dalam keluarga di mana kakek-nenek dan orang tua memenuhi setiap permintaan, dapat membuat anak-anak tampak berhak atau meremehkan tanpa harus bersikap kasar. Para psikolog mengatakan pola asuh seperti itu menumbuhkan sikap asertif namun seringkali tidak memiliki batasan, sehingga mudah bagi orang luar untuk salah mengartikan kepercayaan diri sebagai arogansi. Dalam kasus Bhatt, banyak yang percaya bahwa kritik tersebut tidak memperhatikan isu yang mendasari perilaku memanjakan anak secara berlebihan, dan bukan pada kepribadian anak tersebut. Mari kita ketahui semua tentang Six Pocket Syndrome. 'Tidak Ada yang Perlu Dikatakan, Tidak Bisa Bicara!': Apakah Amitabh Bachchan Bereaksi terhadap Anak yang Tidak Sabar Ishit Bhatt yang Menghina Dia di 'Kaun Banega Crorepati 17' di Tweet Kriptik? Penggemar Berspekulasi.
Apa itu Sindrom Enam Saku?
Six Pocket Syndrome adalah sebuah konsep dari psikologi anak yang menggambarkan anak-anak yang tumbuh dengan menerima perhatian, perhatian, dan kesenangan berlebihan dari banyak orang dewasa, biasanya orang tua dan kakek-nenek. “Enam kantong” secara metaforis mewakili enam sumber dukungan, seperti makanan, mainan, perhatian, pujian, gadget, dan kasih sayang, yang dicurahkan kepada seorang anak. Dr Rajiv Mehta, konsultan psikiater senior di Rumah Sakit Sir Ganga Ram, mengatakan kepada The New York Times Ekspres India bahwa pola ini seringkali menghasilkan anak-anak yang merasa berhak dan kesulitan menghadapi batasan, karena kebutuhan mereka selalu dipenuhi tanpa kompromi.
Sindrom ini tidak hanya terjadi pada anak-anak saja, namun sering kali lebih terlihat pada rumah tangga dengan satu anak dimana proteksi berlebihan dan sikap memanjakan semakin meningkat. Seiring berjalannya waktu, anak-anak mungkin akan mengembangkan rasa percaya diri yang berlebihan, sikap asertif, dan rasa berhak yang mungkin disalahartikan oleh masyarakat sebagai arogansi atau perilaku buruk. Para ahli berpendapat bahwa Six Pocket Syndrome mencerminkan gaya pengasuhan daripada kepribadian bawaan anak. 'Kaun Banega Crorepati 17': Jahnavi 10 Tahun Dari Madhya Pradesh Memikat Hati, Membuat Amitabh Bachchan Emosional dan Membawa Pulang INR 5 Lakh (Tonton Video).
Tanda-tanda Sindrom Enam Saku
Anak-anak yang mengidap Six Pocket Syndrome mungkin sangat bergantung pada orang dewasa untuk tugas-tugas kecil, kesulitan untuk berbagi atau berkompromi, mengamuk ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan, dan terus-menerus mencari pujian atau pengakuan. Mereka mungkin mengalami kesulitan menghadapi penolakan, kegagalan, atau frustrasi dan sering kali mengharapkan kepuasan langsung dalam berbagai aspek kehidupan.
Bagaimana Orang Tua Dapat Mencegah Six Pocket Syndrome?
Mencegah Six Pocket Syndrome melibatkan penetapan batasan yang sehat, mendorong tanggung jawab, dan membiarkan anak-anak mengalami kegagalan yang dapat dikelola. Orang tua dapat memberikan tugas sesuai usia, membatasi kesenangan, dan mendorong interaksi teman sebaya untuk mengajarkan empati dan berbagi. Konsistensi, bimbingan terstruktur, dan upaya memuji dibandingkan pemberian hak adalah kunci untuk menumbuhkan kemandirian dan ketahanan emosional.
Dr Mehta mengatakan kepada Indian Express bahwa anak-anak yang terlalu memanjakan diri, jika tidak dibimbing dengan benar, mungkin akan kesulitan dalam berinteraksi sosial, menjalin hubungan, dan menangani tantangan dunia nyata. Kunci untuk memperbaiki Six Pocket Syndrome terletak pada pola asuh yang konsisten, mendorong tanggung jawab, dan menciptakan peluang bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan pengaturan emosi. Para ahli menekankan bahwa meskipun sikap memanjakan itu wajar, sikap memanjakan yang tidak terkendali dapat menciptakan tantangan jangka panjang di masa dewasa, sehingga menyoroti pentingnya pola asuh yang sadar dan terstruktur.
(Cerita di atas pertama kali muncul di Terkini pada 16 Okt 2025 15:41 IST. Untuk berita dan pembaruan lebih lanjut tentang politik, dunia, olahraga, hiburan, dan gaya hidup, masuk ke situs web kami terkini.com).