Olahraga

Salah mengkritik upeti UEFA kepada 'Palestina Pele', meminta detail tentang kematiannya

Penyerang Liverpool Mohamed Salah pada hari Sabtu mengkritik penghargaan UEFA kepada almarhum Suleiman al-Obeid, yang dikenal sebagai “Pele Palestina,” setelah badan pemerintahan sepak bola Eropa gagal merujuk keadaan di sekitar kematiannya minggu ini.

Asosiasi Sepak Bola Palestina mengatakan bahwa Al-Obeid, 41, terbunuh oleh pemogokan Israel yang menargetkan warga sipil yang menunggu bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza selatan pada hari Rabu.

Dalam posting singkat di platform media sosial XUEFA menyebut mantan anggota tim nasional “bakat yang memberi harapan kepada anak -anak yang tak terhitung jumlahnya, bahkan di saat -saat paling gelap.”

Salah menjawab: “Bisakah Anda memberi tahu kami bagaimana dia mati, di mana, dan mengapa?”

UEFA tidak segera tersedia untuk berkomentar.

Salah satu bintang terbesar Liga Premier, The Mesir Mesir yang berusia 33 tahun, sebelumnya menganjurkan bantuan kemanusiaan untuk diizinkan masuk ke Gaza selama perang selama hampir dua tahun.

PFA kemudian memposting pernyataan di halaman Facebook-nya yang dikaitkan dengan Presiden UEFA Aleksander Ceferin, menyebut al-Obeid “Bukti kegembiraan yang dapat berkembang di hati orang-orang meskipun kesulitan.

“Dia memberikan bakat dan dedikasinya kepada anak -anak Gaza dan memberi impian mereka harapan untuk berkembang terlepas dari penderitaan,” bunyi pernyataan itu.

“Kematiannya adalah kerugian besar bagi dunia sepakbola dan bagi semua orang yang mengakui kekuatan olahraga untuk menyatukan orang,” tambahnya.

Baca juga | Darwin Nunez bergabung dengan Saudi Club Al Hilal dari Liverpool

PFA mengatakan pada hari Sabtu bahwa 325 pemain, pelatih, administrator, wasit dan anggota dewan klub di komunitas sepak bola Palestina telah tewas dalam konflik Israel-Hama sejak Oktober 2023.

Perang dimulai setelah kelompok militan Palestina Gaza yang dominan Hamas melakukan serangan lintas batas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan mengambil lebih dari 250 sandera, menurut otoritas Israel.

Kampanye udara dan darat Israel berikutnya telah meratakan seluruh lingkungan di Gaza, menggantikan sebagian besar populasi 2,3 juta dan mendorong kantong ke ambang kelaparan, menurut PBB.

PBB mengatakan lebih dari 1.000 orang telah terbunuh di dekat lokasi distribusi bantuan dan konvoi bantuan di Gaza sejak peluncuran Gaza Humanitarian Foundation, sistem distribusi bantuan yang didukung oleh AS dan Israel, pada akhir Mei.



Sumber

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button